BAB
I
HAKEKAT SYSTEM
PENGENDALIAN (CONTROL SYSTEM)
TUJUAN
Dengan
mempelajari bab ini, para peserta diklat akan :
1. Mampu
menyebutkan pengelompokan system pengontrolan diatas kapal.
2. Mampu
menyebutkan Jenis sumber tenaga dari masing-masing system kontrol.
3. Mampu
menyebutkan dan memahami langkah-langkah dalam pengontrolan secara benar.
Pengendalian (Controlling)
Tugas utama dari Anak Buah Kapal (ABK)
bagian mesin, terutama pada saat
melaksanakan tugas jaga tidaklah lengkap bila dikatakan hanya melakukan pengawasan
terhadap keseluruhan proses jalannya permesinan dan atau lingkungan
permesinan yang ada didalam atau diluar kamar mesin dan menjadi tanggung
jawabnya, sebab pengertian pengawasan hanya terbatas pada mengamati tetapi belum
atau tidak melakukan tindak lanjut dari hasil yang diamati. Padahal yang
dikehendaki dari hasil pengawasan atau pengamatan adalah bagaimana melakukan sesuatu
bila diketemukan dalam pengamatan tersebut sesuatu harga, nilai atau kondisi
yang tak sesuai dengan yang dikehendaki. Oleh karena itu, controlling haruslah
diartikan sebagai pengendalian.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dari
tugas pengendalian tersebut, setiap ABK harus memahami hakekat pengendalian
itu sendiri secara penuh dan professional.
Keprofesionalismean mereka dalam melakukan pengendalian atau kontroling dapat
ditunjukkan apabila mereka dapat mengerti, memahami tentang apa
sebenarnya arti pengendalian atau system pengendalian (control system), apa yang
yang harus dikendalikan, mengapa diperlukan pengendalian, kapan pengendalian
dilakukan, dimana letak yang harus dikendalikan itu dan bagaimana cara
pengendalian (tehnik kontrol) yang benar.
sebenarnya arti pengendalian atau system pengendalian (control system), apa yang
yang harus dikendalikan, mengapa diperlukan pengendalian, kapan pengendalian
dilakukan, dimana letak yang harus dikendalikan itu dan bagaimana cara
pengendalian (tehnik kontrol) yang benar.
Apa arti pengendalian (controlling)?
Secara umum pengendalian adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan harga atau nilai yang dihasilkan
oleh setiap proses dari setiap system atau sub-sistem yang sedang berjalan,
sesuai dengan harga atau nilai yang diinginkan.
Dengan demikian pengawasan akan lebih tepat
disebut pengendalian, karena adanya
tindakan untuk mencegah (mengendalikan) agar nilai yang dihasilkan tidak semakin
menyimpang dari nilai yang diinginkan.
Secara khusus makna pengendalian bagi ABK
bagian mesin adalah serangkaian
kegiatan yang harus dilakukan terhadap jalannya permesinan atau kondisi
lingkungan permesinan dengan tujuan mempertahankan harga, nilai atau kondisi yang dihasilkan oleh setiap proses dari setiap system atau
sub-sistem permesinan sesuai dengan harga, nilai atau kondisi yang diinginkan.
Serangkaian
kegiatan yang berurutan dan terus menerus dalam pengendalian yang harus
dilakukan yang dimaksud adalah:
1. Mengamati,
mendeteksi atau mengukur terhadap
harga, nilai atau kondisi yang terjadi dari setiap proses-suatu system
permesinan.
2. Membandingkan
harga, nilai atau kondisi
hasil pengamatan, pendeteksian atau pengukuran tersebut dengan harga, nilai
atau kondisi yang diinginkan.
3. Menganalisa
atau menghitung selisih atau
penyimpangan (deviasi) ata kesalahan (error) yang terjadi dari hasil perbandingan
antara harga hasil pengamatan dan harga yang dikehendaki.
4. Memperbaiki
(koreksi) jalannya proses
sehingga tercapai kondisi harga atau nilai hasil proses sama dengan harga atau
nilai yang diinginkan
Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa pengendalian sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok kegiatan:
1. Pengukuran (measurement)
2. Pembandingan
(comparasion) dan perhitungan (computation)
3. Perbaikan (correction)
Kegiatan no. 2 dan 3 dapat dikelompokkan
sendiri menjadi kegiatan pengaturan maka pada hakekatnya pengontrolan terdiri
dari 2 kegiatan yang benar-benar harus dikuasai, yaitu kegiatan pengukuran dan
pengaturan sehingga tehnik kontrol pada hakekatnya adalah cara pengendalian
suatu system atau proses dimulai dari tehnik pengukuran dan tehnik pengaturan.
Berdasarkan
uraian tentang pengendalian tersebut, pengetahuan atau kemampuan yang harus
dimiliki oleh setiap ABK yang melakukan pengendalian adalah :
1. Mengenal jenis-jenis system atau sub-sistem permesinan yang
dikendalikan, misalnya system pengendalian tekanan ketel uap bantu, system
pengendalian temperatur air tawar pendingin piston motor induk dan sebagainya.
2. Mengenal dengan baik dan benar jenis dan
prinsip kerja alat deteksi atau sensor
(sensing element) atau alat ukur (measuring element) atau tranduser yang
menunjukkan hasil proses yang dikendalikan (measured value).
3. Mengenal dengan baik
jenis dan prinsip kerja transmitter, yaitu peralatan yang membawa informasi
dari sensor local ke pusat kontroller.
4. Mengenal jenis dan prinsip kerja peralatan
kontroller otomat maupun komperator
5. Mengetahui harga atau nilai yang dikehendaki (desired
value), sehingga tahu tentang ada atau tidaknya terjadi penyimpangan (deviasi) atau kesalahan
(error) dalam proses suatu system yang dikendalikan.
6. Mengenal dengan baik dan
benar peralatan (instrument)
pengaturan (regulator) atau actuator sebagai element terakhir dalam
system kontrol yang dipergunakan untuk melakukan koreksi.
7. Mengenal jenis-jenis system kontrol ditinjau dari segala aspeknya, misalnya
system kontrol kontinu aksi proporsional (P) ataukah Proporsional + Integral
(I) ataukah yang lainnya
Pengelompokan jenis-jenis pengendalian.
Jenis-jenis pengendalian (control system)
dapat dikelompokkan sesuai dengan:
1. Keterlibatan manusia
dalam kegiatan langsung pengendalian.
a. Manual
Pengendalian
secara manual adalah pengendalian yang
secara keseluruhan dilakukan oleh manusia.
Contoh :
Dalam suatu pengendalian terhadap suatu system pemanas air yang menggunakan uap
sebagai media pemanas,
Banyak
sedikitnya uap yang dapat diatur dengan keran masuk 1, menentukan suhu air
tawar yang hasilnya dapat diukur melalui thermometer 2. Karena air mengalir
maka pencapaian suhu air pada nilai yang dikehendaki tergantung dari pengaturan
besar kecilnya pembukaan keran uap masuk.
Dalam
pengontrolan manual, pengendali (manusia) dengan matanya melihat (mengamati)
suhu air hasil pemanasan dari thermometer 2 kemudian mata melapor hasil yang
dilihat ke otak. Di sini mata berfungsi sebagai pengamat, sensor dan pengukur
Selanjutnya otak melakukan pembandingan (komparasi) terhadap suhu hasil
pengamatan mata (measured value) dengan suhu yang dikehendaki. (desired value
).
Otak pun
melakukan perhitungan terhadap selisih harga atau penyimpangan yang terjadi.
Disini otak berfungsi sebagai comperator dan controller.
Berdasarkan
perhitungan otak, tangan diperintahkan untuk melakukan koreksi dengan mengatur
pembukaan keran uap masuk yang berfungsi sebagai regulator. Kegiatan ini
dilakukan secara terus menerus sampai tercapai harga yang diukur sama dengan
harga yang dikehendaki.
b. Otomat
Pengendalian
otomatik adalah pengendalian yang secara keseluruhan tidak lagi melibatkan
manusia. Fungsi-fungsi pengendalian
yang dilakukan oleh manusia digantikan oleh instrument kontrol otomat.
Dalam hal
fungsi pengukuran dan pengamatan, mata digantikan dengan sensor suhu 3),
s'ementara fungsi otak digantikan
oleh kontrol otomat berupa komperator 4) selanjutnya tangan diganti dengan
signal keluaran dari komperator ke keran pengatur uap masuk 1). Tugas manusia
hanya mengatur harga yang dikehendaki pada konroller (set point atau desired
value).
2. Jenis Jaringan (loop)
a. Jaringan
terbuka (Open loop control system):
Jaringan
terbuka adalah Jaringan system pengendalian dimana keluaran tidak memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga
variable yang dikontrol tidak dapat dibandingkan
terhadap harga yang diinginkan.
Contoh
dari Jaringan terbuka ini misalnya pengaturan lampu lalu lintas. Secara otomatis lampu menyala dengan
warna-warna pengatur (merah, kuning dan hijau) sesuai dengan yang dikehendaki.
Namun sesungguhnya kondisi yang dikehendaki adalah kelancaran lalu lintas. Otomatisasi nyala lampu diatur dengan timer sehingga
tidak dapat dipergunakan menjamin adanya kelancaran lalu lintas dari proses
pengaturan lampu.
Contoh
lain adalah mesin cuci otomat, Secara urut-urutan prose pencucian yang dimulai
dari pencucian, pembilasan, pengeringan memang diatur sedemikian otomatnya.
Namun apakah pakaian itu bersih sesuai dengan yang dikehendaki atau
belum/tidak, buka merupakan harga yang dapat dibandingkan dengan harga masukan
Otomatisasi mesin cuci.
Dalam
tehnik kontrol, Jaringan tersebut dapat digambarkan sebagai di bawah ini.
b. Jaringan
tertutup (Closed-loop control system)
Jaringan
tertutup adalah jaringan system pengendalian dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga
besaran yang dikontrol dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan.
Selanjutnya
perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dengan yang
diinginkan atau dalam istilah system kontrol disebut penyimpangan (deviasi)
atau kesalahan (error) digunakan sebagai koreksi yang pada gilirannya akan
merupakan sasaran pengontrolan.
Contoh :
Sebagai
contoh dari jaringan tertutup adalah misalnya apa yang telah diuraikan
sebelumnya yaitu pengontrolan terhadap system pemanasan air.
Untuk
manual, mata adalah instrumen yang melakukan fungsi umpan balik (feed back),
sementara untuk pengawasan secara otomat, sensor suhu merupakan komponen feed
back.
3. Menurut sumber penggerak
a. Pengendalian otomat dengan penggerak listrik
Pengendalian
dengan tenaga penggerak listrik banyak kita jumpa di kamar mesin maupun
peralatan diatas dek seperti:
1) Pemutus arus terhadap
electromotor yang menggerakkan pompa, kompresor ataupun keran pengatur aliran
dengan menggunakan selenoid ataupun switch on-off. (relai), baik untuk
keperluan pengontrolan terhadap tekanan, aliran ataupun suhu.
2) Menjaga posisi untuk
system kemudi (steering gear)
b. Pengendalian otomat dengan tenaga
hydroulik
Diatas
kapal pada umumnya tenaga hydroulik dipergunakan sebagai tenaga bantu
dikombinasikan dengan tenaga mekanik atau listrik, seperti di sistem kemudi dan
system permesinan diatas dek.
c. Pengendalian
otomat dengan tenaga mekanik
Pengawasan
otomat dengan tenaga mekanik selain kita temui pada system ruas kemudi juga
dapat kita lihat pada system governor pengatur kecepatan mesin diesel,
d. Pengendalian otomat dengan tenaga udara (pneumatic)
Pengawasan
dengan menggunakan tenaga udara atau angin ini juga
dipergunakan pada jenis-jenis pengawasan yang dapat dilakukan oleh tenaga listrik atau mekanik
dipergunakan pada jenis-jenis pengawasan yang dapat dilakukan oleh tenaga listrik atau mekanik
4. Menurut
hasil keluaran proses
a. Servomekanisme
Servomekanisme
adalah system pengawasan berumpan balik dengan keluaran berupa posisi,
kecepatan atau percepatan mekanik tanpa adanya gangguan.
b. Regulator
otomatik.
Sistem
regulator otomatik adalah system pengawasan berumpan balik dengan masukan acuan
atau keluaran yang diinginkan konstan atau kalau pun berubah terjadi terhadap waktu yang lambat
dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran yang sebenarnya pada harga yang
diinginkan dengan adanya gangguan.
Sistem ini
dapat kita jumpai pada pengontrolan ruangan dengan menggunakan thermostat
sebagai kontrolernya. Selain itu juga dapat kita jumpai pada system
pengontrolan tekanan dan besaran listrik seperti tegangan, arus dan frekuensi.
5. Menurut waktu pengendalian:
a. Pengendalian kontinu (analog)
Pengendalian
ini dilakukan terhadap system jaringan tertutup.
Terjadinya gangguan pada system jaringan tertutup (closed-loop
system) sering menyebabkan nilai terukur (measured value) berbeda
dengan nilai yang ditetapkan (set value) dan ini merupakan fungsi
kontroller otomat untuk mengukur perbedaan (deviation) tersebut
dan mengubahnya kedalam signal output yang ditransmit ke actuator.
Terjadinya gangguan pada system jaringan tertutup (closed-loop
system) sering menyebabkan nilai terukur (measured value) berbeda
dengan nilai yang ditetapkan (set value) dan ini merupakan fungsi
kontroller otomat untuk mengukur perbedaan (deviation) tersebut
dan mengubahnya kedalam signal output yang ditransmit ke actuator.
Istilah
aksi kontroler (controller action) menjelaskan hubungan antan deviasi dan
perubahan signal output dari kontroler
Pengontrolan jenis ini dapat dibagi menjadi:
1) Proporsional:
adalah suatu aksi dimana
signal keluaran sebanding dengan penyimpangan (deviasi) seperti pada
pengontrolan uap melalui katup, transmitter tekanan dari lain-lain.
2) Integral:
adalah suatu aksi dimana
signal keluaran selalu berubah selama terjadi deviasi (penyimpangan) dair
kecepatan perubahan keluaran tersebut sebanding dengar penyimpangannya seperti
terdapat pada pengontrolan leve cairan didalam tangki Karena keluaran yang
selalu berubah ini, type ini juga disebut "proporsional speed floating control".
3) Deferential.
Sistem ini jarang atau bahkan
tak dipergunakan secara tersendiri dalam system pengawasan, melainkan
penggabungan dengan proposional atau penggabungan sekaligus dengan proposional
dan integral.
4) Kombinasi
antara Proposional Integral dan Deferensial dimana akan diperoleh suatu system kontrol yang lebih stabil
sehingga sensitive atau kecepatan responnya akan menjadi lebih besar.
b. Pengendalian digital (discontinu,
diskrit)
Pengontrolan ini dilakukan oleh
komponen-komponen diskrit dan dapat dibagi atas:
a. Pengontrolan dengan dua
posisi (bang-bang control) misalnya termostat, level, sakelar ON-OFF.
b. Posisi ganda, misalnya
sakelar pemilih (selector switch).
c. Floating :pada posisi yang relatif tidak terbatas Dalam hal
ini, pemindahan energi dapat dilakukan melalui salah satu dari beberapa
kemungkinan yang ada.
Pengendalian otomat (Automatic Control)
sebagai pilihan diatas kapal.
Saat ini kontrol otomat telah menjadi
pilihan bagi dunia industri termasuk dunia pelayaran khususnya perkapalan.
Keuntungan
kontrol otomat dikapal adalah antara lain:
1. Meningkatkan kondisi
kerja oleh adanya pengalihan kerja dungu ("donkey work") dari
pengoperasian manual menjadi pengoperasian otomat seperti soot blowing ketel,
pembersihan purifier dan sebagainya.
2. Meningkatkan penghematan
yang disebabkan oleh lebih effisiennya penggunaan tenaga terutama petugas jaga.
3. Meningkatkan daya guna
kapal yang disebabkan oleh adanya peningkatan tingkat pengoperasian dan
pemeliharaan.
4. Meningkatkan penghematan
anggaran pemeliharaan disebabkan peningkatan efisiensi permesinan.
5. Meningkatkan penghematan
beaya bahan bakar disebabkan peningkatan
efisiensi kerja mesin.
efisiensi kerja mesin.
Menggunakan kontrol otomat sebagai system
kontrol dikapal atau disebut otomatisasi, dapat menghasilkan banyak tugas-tugas
yang dapat dilakukan jauh lebih efektif daripada penggunaan tenaga manusia, dan
banyak hal-hal atau tugas-tugas yang tak mungkin dikerjakan oleh manusia
seperti misalnya: monitoring kondisi kerja permesinan seperti temperatur dan
tekanan dapat dilakukan oleh system scaning yang memberikan tingkat pengawasan
dapat dilakukan dengan kontrol otomat.
Ringkasan
1. Tehnik kontrol yang
diartikan sebagai tehnik pengendalian adalah
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan harga keluaran proses
suatu system sama dengan harga masukan yang dikehendaki melalui tahapan:
- pengamatan, pengukuran,
- pembandingan,
penghitungan
- koreksi
2. Dengan tahapan
sebagaimana diuraikan diatas, tehnik kontrol terdiri dari kegiatan mendasar:
a. Tehnik
pengukuran
b. Tehnik pengaturan
3. Untuk dapat melaksanakan
pengendalian otomat perlu memahami:
a. Peralatan pengukuran
(measuring devise), sensing element ataupun tranduser
b. Telemetering (system
transmiting)
c. Kontroller, termasuk
komparator
d. Aktuator atau regular
Pertanyaan
Ulangan
1. Jelaskan arti dan tujuan
tehnik control secara benar!
2. Sebutkan dan jelaskan
kegiatan atau aksi yang dilakukan dalam pengendalian (controlling)!
3. Apa yang dimaksud dengan
tehnik pengukuran dan apa pula dengan tehnik pengaturan?
4. Apa yang dimaksud dengan
otomatisasi? Bandingkan dengan sysem kontrol secara manual, Gambarkan diagram
skematiknya!
5. Jelaskan perbedaan antara
system kontrol jaringan tertutup dan terbuka
dan beri masing-masing contohnya serta gambar dengan diagram skema
dan baloknya.
dan beri masing-masing contohnya serta gambar dengan diagram skema
dan baloknya.
6. Berikan pula contoh dari
system kontrol yang bekerja berdasarkan dua posisi atau on-off dan jelaskan
dengan gambar skematik.
7. Berikan contoh
pengendalian yang menggunakan tenaga listrik, demiki
juga yang menggunakan tenaga hydroulik.
juga yang menggunakan tenaga hydroulik.
8. Berikan contoh pengendalian
yang mempergunakan tenaga mekanik demikian juga yang menggunakan tenaga angin.
9. Apa perbedaan antara
servomekanisme dan regulator otomatik?
10. Apa yang dimaksud dengan
pengendalian secara proposional, apa pula integral?
11. Apa yang dimaksud dengan
pengendalian PID? Berikan contohnya!
CATATAN
:
Apabila anda dapat menjawab seluruh
pertanyaan di atas, berarti anda telah mempunyai kemampuan untuk mengelompokkan
system kontrol yang ada di kamar diatas kapal melaksanakan pengamatan dan
pantas untuk mengikuti pembelajaran system pengendalian selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar